Dalam berbagai pembahasan, vertigo diterangkan dengan batasan yang berbeda-beda.
Namun,
umumnya vertigo dijelaskan sebagai adanya ketidakseimbangan atau
gangguan keseimbangan. Vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti
memutar. Rasa sakit pada vertigo juga berputar-putar atau yang sering
disebut dengan pusing tujuh keliling.
Vertigo
kadang disertai rasa terhuyung seakan mau jatuh dan dengan bunyi
berdengung pada telinga. Namun, vertigo dapat muncul akibat gangguan
mata atau leher. Ukuran lensa, misalnya, antara mata kiri dan kanan
berbeda jauh, atau terjadi gangguan pada sumbu mata sehingga menyebabkan
penglihatan menjadi rangkap dan kabur.
Pada dasarnya vertigo
adalah gangguan keseimbangan pada susunan saraf yang penyebabnya secara
pasti kurang dapat dipastikan. Berbagai penyakit di bagian tubuh lain
maupun di sekitar otak juga menimbulkan vertigo. Rasa sakit vertigo
kadang dibarengi dengan mual, pucat, keringat dingin, muntah, perubahan
denyut nadi, tekanan darah, dan diare.
Vertigo merupakan gejala
suatu penyakit. Sederet penyebab dapat disebutkan antara lain adanya
benturan akibat kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam,
obat-obatan, terlalu sedikit atau terlalu banyak aliran darah ke otak,
dll. Vertigo juga berdampak rasa terhuyung jika berdiri di ketinggian
atau bingung berada di tempat yang ramai dan asing.
Terhuyung
atau sempoyongan biasanya dihubungkan dengan gangguan pada sistem
keseimbangan. Gangguan keseimbangan ini beragam sehingga penderita sulit
mengemukakan keluhannya secara rinci dan tepat.
Gangguan
keseimbangan pada vertigo ada yang muncul saat berbaring pada posisi
tertentu, saat tengadah, atau perpindahan gerak dari posisi satu ke
posisi yang lain. Setelah mengalami selama beberapa hari, terhuyung
dapat mereda. Namun, kadang penderita masih diganggu oleh rasa tidak
stabil seperti berada di atas kapal yang diombang-ambingkan ombak.
Vertigo
dapat muncul setiap kali berada di keramaian atau saat berada di tengah
lapangan luas yang kurang penerangan. Vertigo juga banyak dialami oleh
para penyelam yang belum berpengalaman. Mereka umumnya kehilangan
orientasi sehingga merasa cemas bercampur bingung.
Seorang dokter
ahli syarat menyatakan penyebab vertigo terbanyak adalah ganggunan pada
leher. Gangguan leher ini ditimbulkan adanya pengapuran pada tulang
leher yang menyebabkan vertigo. Tulang leher sebagai penyangga kepala
ketika mengalami gangguan menyebabkan rasa terhuyung atau sempoyongan.
Gangguan
leher terjadi umumnya akibat pola hidup atau pola kerja tidak seimbang.
Stres atau tekanan akibat pola kerja tak seimbang ini memungkinkan
tidak adanya kesempatan berolahraga maupun relaksasi. Pekerjaan mengetik
dengan posisi layar monitor komputer terlalu tinggi pun bisa
menyebabkan vertigo --sebagai akibat ketegangan pada leher. Apalagi jika
kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
Vertigo karena
gangguan leher, selain diatasi dengan obat, juga dengan fisioterapi
berupa latihan relaksasi untuk daerah leher. Jika perlu dilakukan traksi
atau otot-otot yang kaku ditarik agar ruas yang menyempit bisa
dipulihkan.
Vertigo dapat dihubungkan dengan gejala stroke.
Selain akibat cedera pada kepala bagian belakang, vertigo bisa terjadi
karena suplai darah ke otak berkurang atau tidak lancar. Apabila aliran
darah ke otak kecil kurang maka seseorang akan mengalami vertigo, Jika
tidak segera ditindaklanjuti bisa menimbulkan stroke.
Vertigo
bukan akibat benturan disusul dengan gangguan wicara, misalnya mulai
sulit menyebutkan apa yang dimaksud, patut dicurigai sebagai awal dari
serangan stroke. Pada kondisi ini, perlu segera dilakukan perawatan.
Apalagi bila gejala itu disertai hipertensi dan kadar kolesterol tinggi.
Untuk
mengatasai vertigo ini pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging)
dapat dimanfaatkan untuk mengungkap apakah mengalami gangguan pada
pembuluh darah otak. Memang, dengan obat pelancar aliran darah gangguan
akan segera teratasi sambil terus dipantau apakah gangguan masih kambuh.
Vertigo
paling berat jika disebabkan adanya tumor pada otak kecil atau dekat
organ telinga. Vertigo yang dirasakan sesuai dengan pertumbuhan tumor.
Semakin besar tumor semakin berat rasa sakitnya. Adakalanya diikuti
dengan gejala telinga mendengung. Sebagai upaya penanggulangan
satu-satunya cara operasi dan penyinaran untuk menyingkirkan tumor.
Namun,
adakalanya vertigo hanya disebabkan oleh stres. Meski penderita
mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling dan bahkan sampai
muntah-muntah, namun begitu stres dapat ditanggulangi vertigo pun
menghilang. Vertigo pada umumnya bukan gangguan kesehatan serius. Akan
tetapi semakin dini penanganannya vertigo akan semakin cepat dapat
diatasi.
About Metro UI Theme
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit...
0 komentar:
Post a Comment