Lemak diperut ternyata tidak hanya bisa membuat seseorang terlihat
gemuk sehingga harus berdiet. Tapi, ternyata lemak diperut juga bisa
digunakan untuk menambal bagian kepala yang penyok. Tidak percaya?
Seorang pria bernama Tim Barter mengalami penyok besar di kepala
bagian kanan setelah mengalami kecelakaan. Tapi kini kepalanya bisa
kembali normal setelah tim dokter berhasil “menambalnya” menggunakan
lemak perut pria tersebut.
Barter yang berasal dari Brixton, south London, menjalani prosedur
perintis yang pertama kali dilakukan di Inggris. Prosedur ini dilakukan
untuk merencanakan pembentukan kembali kepalanya dengan menggunakan
lemak diperut dan pelat titanium.
Sebelumnya, Barter yang bekerja sebagai supervisor efek visual
mengalami kecelakaan hebat saat jatuh dari pipa pembuangan dengan
ketinggian 25 kaki. Kepalanya terbentur dinding bata yang membuat
tengkorak, tulang pipi dan soket matanya hancur.
Kecelakaan itu terjadi saat ia mencoba memanjat rumahnya sendiri
setelah terkunci di luar rumah. Naasnya, ia malah terjatuh dan
membuatnya koma selama 10 hari. Tim dokter terpaksa harus mengangkat
sebagian dari tengkorak kanan kepala untuk meredakan pembekakan dan
pendarahan pada otaknya.
Menggunakan teknologi komputer, tim dokter kemudian membentuk sebuah
desain pelat titanium untuk memperbaiki tengkorak Barter. Titanium yang
sudah didesain dimasukkan melalui pipinya untuk meminimalkan jaringan
parut.
Dokter kemudian menyuntikkan lemak dari perut ke dahinya untuk
menyelesaikan proses pembentukan kembali. Setelah proses tersebut
dilakukan kepala Barter kembali kebentuk normal.
Namun, ia kini telah sembuh total setelah pengobatan perintis yang
dilakukan oleh Robert Bentley, ahli bedah cranio-oral dan rahang atas
dari London’s King’s College Hospital. Bahkan Barter kini sudah bisa
beraktivitas dengan normal dan panjat tebing.
“Hidup saya berhenti untuk beberapa bulan. Saya tidak bisa bekerja
dan memiliki penglihatan ganda. Saya takut kehilangan penglihatan dan
tidak akan pernah kembali normal,” ujar Tim Barter, seperti dilansir
Telegraph, Rabu (29/2/2012).
0 komentar:
Post a Comment